Sabtu, 01 Agustus 2015

Ketentuan Denda Pelanggaran Di Kawasan Gunung Prau Jawa Tengah


Perhatian buat para pendaki Gunung Prau.

Berikut ini adalah ketentuan denda yang akan diberlakukan atas pelanggaran yang dilakukan di kawasan Gunung Prau.
Akan berlaku efektif pada Bulan Agustus 2014.
Silahkan dicermati, dan diberitahukan ke teman-teman yang lain:
  1. Masuk tanpa ijin : harga tiket + 2 bibit pohon
  2. Menebang pohon : 10 bibit untuk pohon kecil, jika terbukti pohon besar dikenakan UU konservasi
  3. Membuang sampah sembarangan : 4 bibit
  4. Camp di luar area camp ground : 4 bibit
  5. Menyalakan api unggun : 10 bibit
  6. Membunuh satwa : UU konservasi
  7. Merusak fasilitas : 20 bibit
  8. Membawa senjata tajam : di sita + 2 bibit
  9. Membawa petasan/kembang api : 10 bibit
  10. Membawa miras dan narkoba : 2 bibit
  11. Membawa motor : busi cabut + 15 bibit
  12. Membawa sepeda : cabut pentil + 7 bibit
  13. Pencurian : UU pidana
  14. Membawa alat musik : di sita + 2 bibit
  15.  Memetik edelweiss : 5 bibit+suruh mengembalikan ke tempat semula
  16. Membuang puntung rokok : 2 bibit
Harga Bibit + biaya penanaman adalah Rp 15.000,- jadi silahkan dikalikan jumlah denda per pelanggaran.
Denda di bayarkan di Pos/Pintu Masuk/PintuKeluar atau pada Ranger yang menindak dengan diberi resi khusus pelanggaran denda.
Sumber : FP Gunung Prau

Cara Memasak Nasi Dengan Nasting

Memasak nasi adalah aktivitas yang sering kita temui tatkala melakukan pendakian gunung, camping dan aktivitas outdoor lainnya. Tidak semua orang bisa memasak nasi dengan hasil yang memuaskan, jika anda kesulitan memasak nasi saat naik gunung. Berikut kami tulis salah satu teknik memasak nasi dengan hasil yang memuaskan.
Siapkan Alat dan Bahan
Karena akan memasak nasi maka tentu saja siapkan beras sesuai kebutuhan, terus kompor dan gasnya, serta nasting khas tentara. Air juga jangan lupa he he..pokoknya sudah pahamlah soal masak nasi apa saja yang harus di siapkan.

memasak nasi di gunung
Alat Dan Bahan
Menyalakan Kompor
Tentunya kalau sudah siap semua, beras sudah di cuci baru dinyalakan kompornya. Untuk banyaknya air dikira-kira saja, biasanya pakai teknik celupkan jari telunjuk, paling tidak ketinggian air dari berasnya satu ruas jari. Untuk nyala kompor coba saja dibesarkan agar cepat matangnya.


Semua Sudah Siap
Letakkan Nasting Dan Ditutup
Setelah siap semua, letakkan nasting di atas kompor dan tutuplah dengan nasting lainnya agar beras cepat matang.

Jam 07.05 Kami Mulai Masak Nasinya
Awal masak jam menunjukkan pukul 07.05, hanya sekedar ingin tahu berapa lama masaknya, dengan takaran beras 1 gelas kecil dan suhu udara sekitar 22 derajad celcius.

Menggeser Nasting Penutup
Tunggulah beberapa saat, besarkan saja nyala api kompornya, maka akan bunyi air mendidih dan naik keatas berusaha keluar lewat sela-sela tutup. Untuk menghindari air tumpah-tumpah maka geserlah tutup sehingga terbuka dan air yang sudah bercampur beras tidak tumpah-tumpah ke mana-mana.

Air Mulai Mendidih
Sekitar 2-3 menit air mulai mendidih dan meluap-luap dan keluar buih, tanpa proses pemanasan beras dimulai. Atur buka dan tutup nastingnya kalau sudah tidak ada tanda meluap-luap tutup kembali nasting dan buka sedikit demi sedikit kalau akan meluap.

Turunkan Nasting
Setelah terlihat air mulai habis dan beras mulai bersuara karena panas maka turunkan nasting jaga jangan sampai gosong dengan cara mengecilkan api.

Nasting Sudah Di Turunkan

Membalik Nasting
Nasting yang semula di bagian bawah di balik menjadi bagian atas sehingga beras bagian atas menjadi bagian bawah dengan ini pemanasan akan menjadi rata tanpa harus mengaduk beras.


Memegang Nasting Panas Dengan Kaos Tangan

Memegang Nasting Panas Dengan Bungkus Nasting
Berhati-hati saat membalik nasting karena masih panas, pakailah koas tangan tebal atau tempat nasting untuk memegang nasting.

Masak Kembali     
Setelah dibalik maka dengan memakai pengangkat nasting letakkan kembali nasting di atas kompor dan beri air sedikit demi sedikit di sela-sela pertemuan nasting dengan tutupnya.


Memberi Air Di Sela-Sela Nasting Dengan Tutupnya
Sedikit demi sedikit tuangkan air secukupnya di setiap sisi dari nasting, terus biarkan sampai airnya habis dan kalau sudah ada tanda-tanda matang segera kecilkan api dan angkat nastingnya.


Ternyata Lama Juga Sampai Jam 07.30
hehe harus ekstra sabar :)

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung

Mendaki gunung memerlukan perlengkapan standar yang akan membuat aktivitas menjadi lebih nyaman dan aman salah satu usaha agar terwujud hal itu adalah dengan memakai tenda sebagai tempat istirahat kita saat mendaki gunung. Memang sering kita alami atau lihat saat mendaki gunung memakai tenda apa adanya atau bahkan tidak memakai tenda, bisa juga sampai puncak dan turun dalam kondisi sehat, alhamdulillah, namun alangkah baiknya kita mengenal seperti apasih tenda yang bagus untuk digunakan dalam pendakian gunung?
Penulis di sini bukan ahlinya masih pemula alias newbie dalam dunia petualangan, tapi dengan membaca artikel jadi tahu dan ingin agar rekan-rekan lain juga tahu. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih tenda untuk mendaki gunung yang kami ambil dari artikel di majalah gunung mountmag no 11/2013




  • Konstruksi Tenda
Tenda Double Layer
Tenda untuk pendakian gunung umumnya terdiri dan dua lapis, yaitu lapisan dalam (inner) dan lapisan luarnya (flysheet), lapisan luar berfungsi untuk melindungi lapisan dalam dan cuaca atau hujan. Meskipun dewasa ini tenda single layer yang bahannya terbuat dari material yang bernafas/ breathable seperti goretex banyak beredar akan tetapi untuk kondisi cuaca Indonesia lebih awet jika memilih tenda double layer. Selain itu tipe double layer membuat penghuni tenda akan lebih nyaman karena uap air yang dihasilkan oleh tubuh penghuni tenda tidak terperangkap didalam tenda, uap tersebut keluar dan tenda melewati lapisan bagian dalam tenda dan luruh oleh angin yang melewati jarak antara lapisan dalam dan flysheet. Ada juga tenda single layer yang bukan dari bahan bernafas yang dijual dipasaran, tenda ini akan memerangkap uap air dari tubuh penghuninya sehingga membuat dinding tenda bagian dalam basah dan dengan sendirinya akan akan membuat penghuninya jadi tidak nyaman.
Jarak inner dan flysheet. 
Ini harus mendapat perhatian anda, karena jika bagian dalam tenda terlalu dekat jaraknya dengan flysheet maka pada saat anda gunakan di lapangan dan hujan maka flysheet yang basah dan tertiup angin akan menempel pada bagian dalam (inner) tenda sehingga akan membuat tenda bocor, karena bagian dalam tenda bukan terbuat dan bahan yang tahan air. Selain itu seperti dijelaskan pada point diatas dengan adanya jarak yang cukup jauh antara lapisan dalam dan flysheet, akan memudahkan uap air yang dihasilkan oleh tubuh penghuni tenda bisa larut oleh angin yang melewati jarak tersebut sehingga pengembunan pada bagian dalam dan flysheet bisa berkurang.
Flysheet yang cukup menutupi tenda
Untuk pendakian gunung sebaiknya memilih tenda yang memiliki flysheet yang menutupi seluruh bagian tenda hingga ke bawahnya. Dan perhatikan juga apakah flysheet tersebut cukup memiliki tali-tali yang cukup pada setiap ujung dan tengah antara ujung bagian bawahnya untuk di tancapkan pada tanah dan membuat jarak yang cukup dan tenda agar pada saat hujan flysheet bisa melindungi keseluruhan tenda dan tidak menempel pada bagian dalam tenda.
Teras atau Vestibule
Pilihlah tenda yang memiliki teras atau vestibule, karena ruang tersebut akan sangat berguna bagi anda selain untuk menyimpan barang juga bisa dijadikan sebagai dapur untuk memasak saat cuaca tidak sedang bersahabat. Dewasa ini ada juga tenda yang memiliki akses pintu dan juga memiliki dua teras yang akan memberikan kenyamanan tambahan bagi penghuninya.
Ventilasi
Pilihlah tenda yang memiliki cukup ventilasi, dewasa ini tenda-tenda umumnya menyediakan ventilasi berupa jendela mesh atau terkadang ada dua pintu akses sehingga ada sirlukasi udara yang lancar.
Guylines/tali pengencang
Pilihlah tenda yang memiliki tapi pengencang yang berguna agar tenda tetap stabil saat di terpa angin. Jangan lupa untuk selalu memasang tali pengencang ini saat anda mendirikan tenda anda di gunung, terutama sekali jika daerah tempat anda mendirikan tenda terbuka dan berada di ketinggian.
Sealer Pada jahitan 
Cek lah apakah setiap jahitan tenda di seal atau tidak ini penting karena jika tidak di seal maka air akan mudah merembes masuk lewat jahitan tersebut.


  • MATERIAL TENDA
Material tenda juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya anda perhatikan saat membeli tenda, karena ada tenda yang dibuat ditujukan hanya untuk camping di kaki gunung dan bukan untuk dipakai mendaki gunung, untuk tenda seperti ini materialnya terkadang tidaklah terlalu bagus. Bahkan terkadang kita menemui adanya pendaki yang membawa tenda taman untuk bermain anak-anak ke puncak gunung.

Berikut beberapa bagian tenda yang harus anda perhatikan materialnya.
Frame tenda
Pada umumnya tenda-tenda yang beredar di Indonesia, memiliki frame atau rangka yang terbuat dan fiber glass. Bahan ini tidak begitu bagus karena mudah patah dan juga agak berat. Ada juga tenda yang memiliki frame yang terbuat dan aluminium alloy, nah bahan ini jauh lebih kuat dan ringan dibandingkan fiber. Pilihlah tenda dengan frame aluminium aloy ini.

Bahan inner tenda
Perhatikan bahan inner tenda terkadang ada yang terbuat dari kain katun, tenda dengan bahan seperti ini umumnya ditujukan untuk camping di kaki gunung. Tenda dengan bahan inner seperti ini tidak cocok dipakai di gunung karena akan menjadi lembab didalamnya saat camping di puncak gunung. Karena sifat katun yang menyerap lembab dan basah, carilah tenda dengan bahan inner nylon non waterproof, dan jangan juga memilih tenda yang berbahan waterproof karena akan memerangkap uap tubuh penghuninya dan menyebabkan basah dinding bagian dalam.

Lantai tenda
Umumnya tenda yang beredar di Indonesia lantainya terbuat dari terpal plastik, memang untuk kondisi hutan tropis ini cocok namun kekurangannya adalah lebih berat dan besar sekali lipatannya jika di packing. Ada baiknya jika anda memilih tenda yang bahan lantainya bukan terpal akan tetapi Nylon waterproof., jangan lupa untuk menambahkan alas tambahan (foot print) pada lantai yang bisa dibuat dari bahan waterproof tipis. Tenda yang lantainya dengan bahan non terpal akan lebih ringan bobotnya dan lebih kecil lipatan packingannya.

Mantab juga artikel di atas, tinggal kita nanti bagaimana cara mempraktekkannya, lihat kantong berapa budget yang harus di sediakan, kalau sudah lebih dari cukup maka pilihlah tenda yang standar demi keamanan dan kenyamanan berpetualang. Tenda-tenda bermerk dan mahal mungkin belum tentu masuk kriteria seperti yang sudah dipaparkan di atas, semoga artikel kutipan di atas membantu rekan petualang semua, Untuk referensi dan gambarnya tenda yang sesuai kriteria di atas kami belum punya, maklum ya tadi karena kami masih newbie. Silahkan rekan semua yang punya tambahan dan contoh tenda yang masuk kriteria standar bisa corat-coret dan berkomentar di tempat yang sudah di sediakan.